Pemerintahan Oligarki : Pengertian dan Contoh Negara Dengan Pemerintahan Oligarki

SenjaBerita.com - Akhir akhir ini banyak dari media menangkat nama oligarki, namun sebenarnya apa sih oligarki itu? sistem pemerintahan bagaimana?

Oligarki merujuk pada situasi di mana kekuasaan politik dipegang oleh segelintir orang yang memiliki kekayaan, kekuatan, dan pengaruh yang cukup besar.

Atau lebih sederhana oligarki merupakan sebuah sistem pemerintahan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.

Contoh beberapa negara yang menerapkan sistem pemerintahan oligarki yaitu cina, iran, rusia dll

Istilah ini sering dikaitkan dengan negara-negara yang menderita dari korupsi yang merajalela dan sistem politik yang tidak adil.

Seperti yang dilansir dari pojokviral.com Menurut Jeffrey A Winters, Profesor Northwestern University, oligarki terbagi jadi dua dimensi.

Pertama yakni dimensi oligarki yang mempunyai kekuasaan besar secara sistematik, meskipun statusnya di dalam sebuah komunitas itu adalah minoritas. Lalu dimensi yang kedua, merupakan oligarki yang memiliki dasar kekuasaan serta kekayaan material yang sangat sulit untuk dipecah dan diseimbangkan.

Baca JugaTugas dan Wewenang Lurah Yang Wajib di Jalankan

Winters membuat empat tipe ideal untuk oligarki berdasarkan ciri-ciri utamanya.

Keempat tipe tersebut adalah:

  1. Oligarki Panglima (Warring Oligarchy), di mana kekuatan oligarki saling bersaing satu sama lain dalam perebutan kekuasaan.
  2. Oligarki Kepemimpinan (Leadership Oligarchy), di mana beberapa tokoh kunci mengendalikan kekuasaan dan memegang kendali atas kebijakan yang diambil.
  3. Oligarki Pasif (Passive Oligarchy), di mana oligarki lebih mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan negara atau rakyat.
  4. Oligarki Dominasi (Dominant Oligarchy), di mana beberapa oligarki mengontrol hampir semua aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di negara tersebut.

Ciri-ciri sistem pemerintahan oligarki

  1. Kekuasaan politik dipegang oleh kelompok kecil orang yang memiliki pengaruh besar dan kekayaan yang signifikan.
  2. Kelompok elit yang memerintah cenderung mengejar kepentingan pribadi atau kelompoknya, bukan kepentingan umum atau rakyat kecil.
  3. Ada ketidaksetaraan materi dalam sistem ekonomi dan masyarakat sehingga terjadi kesenjangan antara kelas sosial yang berbeda.
  4. Penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi sering terjadi karena kurangnya transparansi dan akuntabilitas.
  5. Sistem politik cenderung otoriter, dengan sedikit atau tidak ada partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan politik.
  6. Kekuasaan cenderung terpusat pada beberapa tokoh atau kelompok kecil, dan kurangnya kesetaraan dalam distribusi kekuasaan.

Pemimpin atau penguasa yang ada di dalam sistem pemerintahan oligarki hanya mementingkan diri sendiri dan mempertahankan kekasan milik pribadi.

Hal ini dikarenakan sistem ini menganut paham, “siapa yang punya uang, maka dialah yang akan berkuasa”.

Jika dilihat berdasarkan pengertian dan ciri cirinya tentu negara dengan sistem pemerintahan seperti ini akan mengalami tekanan dan minimnya kebebasan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال