Wiranto. Dok. Genpi.co |
SenjaBerita.com - Jenderal (Purn) Wiranto adalah sosok yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah politik Indonesia.
Ia memiliki karir militer yang gemilang dan pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Karir politik Wiranto dimulai ketika ia dilantik sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan oleh Presiden Soeharto pada 1998.
Namun, di tahun yang sama, ia juga terlibat dalam kasus kontroversial pembantaian di Timor Timur dan dicap sebagai pelaku atau pemicu kekerasan di sana.
Setelah mengundurkan diri dari TNI pada tahun 1999, Wiranto kembali ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Golkar.
Baca Juga : Mengenal Partai Gelora : Sejarah Berdirinya Partai Gelora Hingga Sekarang
Ia mencalonkan diri sebagai Presiden dalam Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2004, namun kalah dalam pemilihan tersebut.
Selanjutnya, Wiranto keluar dari Partai Golkar dan pada tahun 2006 ia mendirikan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang melebur beberapa partai kecil lainnya.
Alasan ia mendirikan partai ini adalah karena ingin memperjuangkan kepentingan rakyat dan memajukan bangsa Indonesia.
Partai Hanura berhasil meraih kesuksesan pada Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2009 dengan mengumpulkan 3,77 persen suara nasional dan memperoleh 17 kursi di DPR.
Hanura juga berhasil meningkatkan jumlah kursi di DPR menjadi 16 pada Pemilu 2014.
Meski Wiranto sempat berkampanye pada Pemilu 2014 sebagai calon presiden, ia akhirnya memutuskan untuk mundur dari pencalonan dan memilih untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai capres dari partai Gerindra.