Logo Golkar. Dok Viva |
SenjaBerita.com - Partai Golongan Karya atau yang lebih dikenal dengan nama Golkar merupakan salah satu partai politik yang ada di Indonesia.
Partai Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 oleh Presiden Soekarno sebagai bentuk gerakan sosial yang bertujuan untuk membantu pengembangan ekonomi nasional.
Pada awal berdirinya, Golkar adalah sebuah organisasi massa yang tidak memiliki keterkaitan dengan kegiatan politik.
Namun, setelah Soeharto naik menjadi presiden pada tahun 1967, Golkar diubah menjadi partai politik dan menjadi partai politik yang mendukung pemerintahan Soeharto.
Partai Golkar menjadi salah satu partai politik dengan basis pendukung terbesar pada masa pemerintahan Soeharto yang berlangsung selama lebih dari 30 tahun.
Baca Juga : Mengenal Partai Gerindra : Sejarah Berdirinya Partai Gerindra dan Riwayat Dalam Pemilu
Pada masa itu, Golkar menjadi partai politik yang sangat berkuasa dan menguasai hampir semua lembaga politik di Indonesia.
Namun, setelah Reformasi 1998 Golkar mengalami banyak perubahan. Saat itu, Golkar kehilangan dukungan dari pemerintah dan mulai mengalami perubahan dalam cara berpolitiknya.
Partai Golkar kemudian menjadi salah satu partai politik yang terus berusaha untuk mengembangkan dirinya sebagai partai yang berbasis pada aspirasi rakyat.
Pada Pemilu 1999, Golkar menjadi parpol resmi setelah melalui berbagai tahapan untuk melakukan transformasi organisasi ke dalam partai politik.
Baca Juga : Rekomendasi 7 Tempat Wisata di Banjarnegara Paling Populer dan Terkini
Pada Pemilu itu, Golkar mendapatkan suara terbanyak kedua setelah PDI-P dan berhasil meraih 120 kursi di parlemen.
Saat ini, Partai Golkar masih eksis sebagai salah satu partai politik yang memiliki pengaruh di Indonesia. Golkar juga tetap aktif dalam mengembangkan dirinya sebagai partai yang berbasis pada aspirasi rakyat.
Hal itu dapat dilihat dari percepatan transformasi digital dan sosial, menggiatkan pengembangan sumber daya manusia, serta mempertahankan kemandirian partai.
Dalam konteks politik nasional saat ini, Golkar tetapGolkar tetap menjadi salah satu kekuatan politik yang memiliki peran penting di Indonesia.
Pada Pemilu 2019, Golkar berhasil meraih 85 kursi di DPR dan menjadi partai politik dengan perolehan suara terbanyak ketiga setelah PDIP dan Gerindra.
Baca Juga : Sejarah Berdirinya Lenovo Hingga Sekarang Menjadi Produsen Laptop Terkenal
Seiring dengan perkembangan zaman, Golkar terus melakukan perbaikan dan transformasi untuk bisa bersaing dengan partai politik lainnya.
Salah satu perubahan yang dilakukan adalah dengan mengembangkan program-program yang pro rakyat.
Selain itu, Golkar juga terus mengembangkan jaringan dan jejaring dengan organisasi-organisasi masyarakat sipil dan lembaga swadaya masyarakat sebagai upaya untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Pada tahun 2021, Golkar memilih Airlangga Hartarto sebagai ketua umum yang baru. Airlangga merupakan seorang menteri di kabinet Jokowi dan dipercaya memiliki kemampuan untuk memimpin Golkar dalam menghadapi berbagai tantangan politik dan sosial di masa depan.