Mengenal Partai PPP : Sejarah Beridirnya Partai PPP dan Pendiri partai PPP

Logo PPP
Logo PPP ( Partai Pembangunan Bangsa ). Dok. NarayaNes

SenjaBerita.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah partai politik di Indonesia yang mewakili kepentingan Islam. Didirikan pada tahun 1973 melalui fusi beberapa partai politik Islam, PPP menjadi salah satu partai politik yang paling berpengaruh pada era Orde Baru.

Awalnya, PPP terbentuk dari hasil fusi antara tiga partai politik Islam yaitu Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Nahdlatul Ulama (NU), dan Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).

Dalam pemilu 1971, ketiga partai tersebut memenangkan kursi yang cukup signifikan di DPR, dengan suara terbanyak dari NU dan Parmusi.

Setelah itu, ketiga partai tersebut memutuskan untuk bergabung menjadi PPP sebagai upaya untuk memperkuat kekuatan politik Islam di Indonesia.

Baca Juga : Sah! Erdogan Menang Pilpres Turki dan Menjabat 3 Periode

Pada awal pembentukan PPP, partai ini dipimpin oleh sejumlah tokoh yang cukup terkenal seperti Haji Mohammad Yakub, KH. M. Tholchah Hasan, dan KH. Abdul Muis.

Namun, pada perkembangannya, PPP sering terlibat dalam konflik internal dan terpecah menjadi beberapa faksi yang berbeda-beda.

Hal ini menyebabkan PPP terus-menerus mengalami pergantian kepemimpinan dan krisis identitas.

Meskipun demikian, PPP tetap menjadi salah satu partai Islam yang paling berpengaruh di Indonesia selama era Orde Baru.

Partai ini memenangkan suara terbanyak di banyak daerah di Indonesia selama beberapa pemilu, dan beberapa tokohnya termasuk mantan Wakil Presiden Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Namun, PPP juga terlibat dalam berbagai kontroversi selama periode tersebut. Salah satunya adalah terkait dengan penculikan aktivis mahasiswa pada tahun 1998, yang melibatkan beberapa orang yang diketahui terkait dengan PPP.

Baca Juga : Siapa Pendiri Partai Ummat? Ternyata Ini Dibalik Suksesnya Partai Ummat Walaupun Masih Baru

Hal ini menyebabkan PPP kehilangan sejumlah dukungan dan menyebabkan penurunan suara yang signifikan dalam pemilu berikutnya.

Setelah reformasi, PPP tetap aktif di arena politik dan mengikuti perubahan tren politik di Indonesia. 

Partai ini terus berjuang untuk mempertahankan dukungan dari basis pemilih Islam dengan fokus pada isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan kaum muslim seperti ekonomi, pendidikan, dan agama.

Pada tahun 2018, PPP mengalami kerusuhan internal setelah konvensi partai untuk pemilihan ketua umum.

Baca Juga : Inilah Daftar 24 Partai Politik Peserta Pemilu 2024

Terdapat dua kubu yang berseteru, yaitu kelompok Romahurmuziy (Romy) dan Djan Faridz. Kelompok Romy berhasil meraih kemenangan dan Romy pun terpilih menjadi Ketua Umum PPP periode 2018-2023.

PPP sampai saat ini terus bergerak menatap masa depan dengan memberikan program-program prioritasnya, misalnya mengusung gagasan ekonomi, hukum dan hak asasi manusia (HAM) serta penyediaan sarana dan prasarana di bidang pendidikan, kesehatan, dan perumahan yang membuat anggotanya dan pemilihnya merasa nyaman dan terlayani oleh pemerintah.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال